Pentingnya Mineral Blok pada Produktivitas Sapi Potong

Pentingnya Mineral Blok pada Produktivitas Sapi Potong

Foto: Istimewa


Cibinong (TROBOSLIVESTOCK.COM). Rendahnya kadar mineral dalam pakan hijauan sapi potong di Indonesia, menjadikan suplementasi mineral pada sapi bagi peternak menjadi penting. Untuk mencukupi kebutuhan suplementasi mineral ternak dan meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh ternak, Pusat Riset (PR) Peternakan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan kegiatan riset yang dimulai dari tahun 2022 dan telah menghasilkan formula mineral blok yang dapat diperkaya (fortifikasi) dengan makroalgae (rumput laut) maupun herbal.

 

Penjelasan mengenai formula blok dibahas dalam Webinar Risnov Ternak#1 secara daring yang diadakan oleh Pusat Riset Peternakan BRIN dengan tema ‘Formulasi, Fortifikasi dan Rancang Bangun Mesin Mineral Blok Guna Mendukung Peningkatan Produktivitas Sapi Potong’, pada Kamis (07/03).Kepala ORPP BRIN, Puji Lestari mengatakan lebih dari 80 % peternak memberi pakan sapi potong berupa pakan hijauan dalam jumlah terbatas, sehingga sapi mengalami defisiensi mineral yang sangat tinggi dan mengakibatkan pertumbuhan sapi kurang optimal. “Defisiensi mineral merupakan salah satu penyebab masih rendahnya produktivitas sapi dalam negeri sehingga pada tahun 2022 masih harus impor daging sapi sebesar 273.532 ton,” ungkapnya.

 

Sementara Kepala PR Peternakan ORPP BRIN, Tri Puji Priyatno menjelaskan bahwa dilihat dari aspek teknologi, penggunaan mineral blok merupakan teknologi delivery system yang sangat efektif untuk suplementasi mineral pada ternak ruminansia. Teknologi ini sesuai dengan behaviour ternak ruminansia yang suka menjilat, sehingga mudah diaplikasikan untuk mengatasi kekurangan mineral pada ternak.

 

Mineral blok dapat menjadi sumber nutrisi ternak, seperti gula, protein, mineral dan vitamin, untuk menyeimbangkan asupan makanan dan dapat meningkatkan fermentasi rumen serta memperlancar pencernaan dan penyerapan nutrisi. “Suplemen dalam mineral blok juga dapat meningkatkan produksi ternak, kesehatan dan imunitas, fungsi sistem pencernaan, homeostasis mikrobiota, metabolisme, dan kinerja reproduksi pada hewan ruminansia,” sambungnya.

 

Mineral blok dapat diperkaya dengan berbagai senyawa bioaktif untuk meningkatkan kesehatan dan performa ternak. Dengan perkembangan teknologi nano, ke depannya formula mineral blok dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan efikasinya untuk meningkatkan produktivitas ternak.

 

Gunawan, Peneliti Ahli Utama PR Peternakan BRIN menjelaskan bahwa mineral blok merupakan pakan tambahan mineral untuk hewan ruminansia, terutama bila hewan memerlukan tambahan mineral dalam makanannya, seperti pada masa pertumbuhan, bunting, laktasi dan menyusui. Kekurangan mineral dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, diare, penurunan reproduksi dan produksi.

 

Dijelaskan pula bahwa mineral blok ini berbentuk silinder, memiliki diameter 8,5 cm dan tinggi 12 cm,  berat 1 kg. 1 buah mineral blok dapat untuk 1 ekor sapi dewasa selama 3-4 bulan. Saat ini terdapat 3 produk mineral blok yaitu  mineral blok non fortifikasi (kemasan kuning), fortifikasi makro alga (kemasan hijau) dan fortifikasi herbal (kemasan merah). Mineral blok yang telah diproduksi dan dipasarkan adalah mineral blok non fortifikasi. Produksi dilakukan oleh kelompok tani secara manual, sedangkan produksi oleh mitra industri menggunakan mesin.

 

Ia menerangkan, keunggulan mineral blok yaitu praktis, efektif, efisien dan murah karena mudah disajikan dengan menggantungnya di kandang sapi. Juga dapat dikonsumsi oleh sapi setiap saat dan sesuai kebutuhan. Satu buah mineral blok dengan berat 1 kg dihargai Rp 10.000, dapat digunakan untuk 1 ekor sapi dewasa selama 3-4 bulan. “Mineral blok disukai oleh sapi karena rasanya asin (menggunakan garam), tidak mudah pecah karena memiliki kuat tekan yang tinggi dan tahan disimpan karena bahan kering lebih dari 86 %,” ucap Gunawan.

 

Mesin Cetak Mineral Blok

Tim Periset Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) dan PR Peternakan yang diketuai oleh Astu Unadi, melakukan riset dan rancang bangun mesin pencetak mineral blok untuk suplemen pakan sapi. Dalam paparannya, Astu menjelaskan bahwa pencetak mineral blok konvensional yang menggunakan pipa paralon menyebabkan kapasitas produksi rendah sehingga diperlukan mesin pencetak mineral blok untuk UMKM.

 

Hal ini menjadikan adanya pembaruan dengan diciptakannya mesin pencetak mineral blok berlobang tengah dengan sistem hidrolik multi cetakan berbentuk silinder berdiameter 8,5 cm dan tinggi 12 cm, serta dengan kekuatan tekan lebih dari 40 kg per cm2. Alat uji mineral blok dibuat dengan karakteristik diameter hidroulik silinder 40 mm, panjang langkah 300 mm, tekanan maksimum 200 kg per cm2, dan gaya tekan maksimum 10 000 kg.

 

Sedangkan untuk konsep rancangan mesin dibuat untuk peternak maupun UMKM dengan menggunakan 4 pencetak, lobang ditengah, sistem hidrolik. “Cetakan bergerak naik dan turun dengan menggunakan 1 silinder hidrolik penekan, 2 silinder hidrolik pengangkat cetakan serta menggunakan pompa hidrolik 2 hp dan hand valve dengan tekanan hidrolik maksimum 250 kg per cm2,” rinci Astu.

 

Selain itu, dijelaskan pula cara kerja dari alat tersebut yaitu dasar cetakan merapat ke nampan cetakan yang berada diatas meja dasar cetakan, kemudian campuran bahan mineral blok di isikan ke dalam cetakan. Selanjutnya silinder hidrolik utama akan menekan cetakan sehingga mineral blok tercetak. shara

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain