Atasi Penyakit Bakterial pada Pernapasan Ayam

Kunci sukses mengatasi kasus pernapasan akibat bakteri yaitu dari ayamnya sendiri, peternak perlu mengatasi reaksi pos vaksinasi dengan diberikan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya, seperti vitamin E dan selenium

 

Saluran pernapasan pada ayam memegang andil dalam penyediaan oksigen, pengeluaran karbondioksida, menunjang proses kekebalan primer serta melancarkan mekanisme pengaturan suhu tubuh. Adapun ayam modern sangat sensitif sekali terhadap infeksi penyakit, sehingga kesehatan saluran pernapasan harus dijaga supaya ayam tidak mengalami gangguan pernapasan. Dengan demikian, ketersediaan udara yang bersih patut dijaga oleh peternak di farm.

 

Mengulas tentang penyakit pernapasan unggas, PT Tekad Mandiri Citra (TMC) menggelar webinar perdana TMC Menjawab #1 dengan topik ‘Penyakit Pernapasan Unggas: Atasi dengan Cepat dan Tepat’. Berkesempatan menjadi narasumber, Guru Besar Ilmu Virologi & Imunologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Prof Suwarno menjelaskan jika populasinya memenuhi persyaratan atau sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur), tidak over crowded, maka ayam dalam kondisi sehat.

 

“Dalam hal ini, partikel material yang ada di dalam kandang ketika mungkin ada yang mengorek litter-nya (sekam), maka akan berhamburan di dalam kandang dan kadang-kadang ini bisa membawa patogen, baik itu virus, bakteri maupun parasit. Pada saluran pernapasan ayam, ketika ada partikel dengan besar kurang dari 10 µm, maka material partikel tersebut akan bisa sampai ke trakea. Apabila lebih besar lagi, bisa sampai ke rongga hidung,” jelas Suwarno.

 

Sementara itu, jika partikelnya kecil yakni kurang dari 2,5 µm, maka bisa masuk ke dalam paru atau bronchus. Ini yang harus disikapi, supaya bagaimana peternak bisa menghindarkan ayam-ayamnya dari penyakit bersifat patogen yang bisa menular melalui partikel materi.

 

Sistem Pernapasan Ayam

Suwarno menerangkan bahwasanya sistem pernapasan ayam terdiri dari beberapa bagian, yaitu ada nares yang merupakan lubang hidung paling dalam. Kemudian dilanjutkan laring (larynx), siring (syrinx), trakea (trachea), paru dan air sac (kantung udara). Secara keseluruhan, ternyata organ ini dilengkapi dengan sistem imun, yakni silia, MAL (mucosal associated lymphoid tissue), NALT (nasal associated lymphoid tissue), serta BALT (bronchus associated lymphoid tissue).

 

“Intinya, ketika peternak melakukan vaksinasi secara tetes hidung maka akan direspon oleh jaringan limfoid yang ada di sekitar atau sepanjang saluran pernapasan. Oleh karena itu, kenapa saat kita melakukan vaksinasi dengan cara spray atau tetes hidung, akan memberikan manfaat yakni terbentuknya antibodi sekitar sepanjang saluran pernapasan,” papar pria yang juga menjadi Anggota Komisi Kesehatan Hewan Kementan ini.

 

Secara urutan, ia melanjutkan, dari atas struktur dari saluran pernapasan pada ayam adalah nares, laring, trakea, siring di percabangan trakea, paru, ada bronkus yang masuk ke dalam paru serta diakhiri dengan air sac atau kantung udara. Dalam hal ini, fungsi keseluruhan saluran pernapasan pada ayam adalah menyediakan oksigen, mengeluarkan karbondioksida dan mengatur suhu tubuh, serta menghasilkan suara.

 

Dengan fungsi saluran pernapasan yang juga dapat menghasilkan suara, maka burung atau dalam hal ini ayam bisa memberikan suara yang beraneka ragam. “Sebab terdapat siring di sana, yang bisa dihasilkan untuk menghasilkan suara seperti ayam berkokok, ayam mau bertelur, ayam mau berkelahi, termasuk burung yang berkicau juga ditentukan oleh kualitas siring,” ungkapnya.

 

Berbagai Gangguan Respirasi

Menurut Suwarno, kekurangan dari sistem saluran pernapasan pada ayam menyebabkannya rawan terhadap infeksi. Seperti diketahui, ada beberapa kelompok penyebab gangguan respirasi pada ayam, yakni virus, bakteri, jamur, cacing dan non infeksius.

 

“Virus yang kerap ditemukan biasanya newcastle disease (ND), avian influenza (AI), infectious bronchitis (IB), fowl pox (FP), infectious larynx tracheitis (ILT) dan swollen head syndrome (SHS). Dari bakteri ada kelompok coryza, chronic respiratory disease (CRD), fowl cholera, dan Escherichia coli (E. coli),” sebut dia.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 296/ Mei 2024

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain