Anak Stunting di Bogor Sasaran Pertama FAT 2024

Anak Stunting di Bogor Sasaran Pertama FAT 2024

Foto: By Ramdan


Bogor (TROBOSLIVESTOCK.COM).  Diawali dengan pembukaan puisi dari seorang anak SD tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi. Acara program penyerahan simbolis bantuan "Intervensi Pemberian Telur Bagi Anak Penderita Stunting" di Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor (18/05) dibuka. Acara tersebut merupakan rangkaian pembukaan Kegiatan Festival Ayam dan Telur di 2024.

 

Ruri Sarasono Direktur Global Permata Perkasa pelaksana FAT 2024 mengatakan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Yang disebabkan antara lain karena kurangnya asupan gizi baik secara akses ataupun ketersediaan pangan bergizi dan kesehatan.

 

“Pada akhirnya dalam jangka pendek stunting mengakibatkan gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif dan motorik serta tidak optimalnya ukuran fisik tubuh dan gangguan metabolisme. Dan dalam jangka waktu panjang mengakibatkan menurunnya kapasitas intelektual serta meningkatkan resiko penyakit lainnya. Kompleksnya dampak akibat stunting, sedikit banyak akan mempengaruhi sisi pembangunan sumber daya manusia serta produktivitas ekonomi,” paparnya.

 

Sambungnya, Festival Ayam dan Telur (FAT) 2024 sebagai hajatan bersama pelaku perunggasan dalam mengkampanyekan pentingnya konsumsi daging ayam dan telur. Membuka rangkaian kegiatannya kali ini pada upaya untuk menekan dan mencegah laju stunting melalui intervensi pemberian telur kepada anak penderita stunting di Kelurahan Curug,Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.

 

“Kami ingin kegiatan FAT 2024 ini berdampak dan tepat sasaran yang berdasarkan data, karena itu kami memulai dengan intervensi pemberian telur pada anak penderita stunting di Kelurahan Curug Kota Bogor selama 3 bulan penuh dengan pemberian 2 butir telur per hari atau sekitar 1 ton telur selama 3 bulan” ungkapnya.

 

Sementara PJ Walikota Bogor Dr. Hery Antasari, menyampaikan apresiasinya kepada pelaku usaha perunggasan dalam payung Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI). ”Penyelesaian permasalahan serta dampak stunting sangat kompleks. Oleh karenanya pendekatan kolaboratif menjadi kunci dalam upaya menekan prevalansi stunting. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat perunggasan yang langsung menyasar objek stunting kami harap bisa ditiru dan dilakukan oleh pelaku usaha dan masyarakat lainnya,” terang Hery.

 

Dia mengatakan target pemerintah pusat adalah zero stunting di seluruh Indonesia. Kota Bogor, menurut Heri pada 2024 ini harus bisa menurunkan angka stunting kembali. Pada 2023 lalu Kota Bogor berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana berhasil menurunkan 514 kasus stunting dari total 2.363 kasus. Dan di 2024 prevalansi stunting di Kota Bogor ditargetkan turun diangka 14 persen. "Mudah-mudahan 5 tahun, 4 tahun mendatang sudah bisa zero stunting. Ini yang akan saya titipkan ke Walikota Bogor selanjutnya. Program stunting harus menjadi program prioritas Kota Bogor," tuturnya.

 

Sementara Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi, utarakan bahwa berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Kota Bogor. Dari 16 kelurahan dengan total 253 ribu jiwa, pada 2023 terdapat hampir 700 balita yang mengalami stunting di Bogor Barat. Kerja sama dengan kepala puskesmas dilakukan untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

 

Salah satu program yang diinisiasi untuk penurunan stunting adalah Camat Dudi adalah Gorosting yang berkolaborasi dengan 39 pemangku kepentingan, termasuk IPB University dan beberapa perusahaan. "Program ini mendampingi 5 kelurahan di sekitar IPB dan 19 kelurahan lainnya di sekitar Bogor Barat," ungkapnya. ramdan

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain