Pasar Ternak Modern untuk Pembangunan Peternakan Nasional

Pasar Ternak Modern untuk Pembangunan Peternakan Nasional

Foto: Istimewa


Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Pasar ternak memiliki posisi yang strategis tidak hanya dalam transaksi jual beli ternak, tetapi juga juga dalam akses peternak guna mendapatkan informasi harga jual ternak. Namun demikian, pasar ternak di Indonesia masih menggunakan sistem tradisional, di mana penetapan harga masih dilakukan berdasarkan penampakan ternak, bukan berdasarkan bobot badannya. Pasar ternak seharusnya dapat mendukung fungsi pasar ternak itu sendiri, sehingga memerlukan kelengkapan sarana usaha seperti RPH (Rumah Potong Hewan), shelter ternak dengan ruang pemisah, ruang penaksiran dilengkapi alat ukur dan timbangan, pemasaran, daging serta produk olahan asal ternak.

 

Dalam rangka menyokong pasar hewan sebagai salah satu upaya pembangunan peternakan nasional, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) menggelar webinar dengan tema ‘Peran dan Keberadaan Pasar Hewan dalam Mendukung Pembangunan Peternakan Nasional’. Webinar ini berlangsung secara online pada Senin (27/5) melalui aplikasi Zoom Meeting. Keynote Speaker dalam webinar ini ialah Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari yang menyebutkan bahwa pembangunan pasar ternak membutuhkan support.

 

“Ini kita pendanaannya memang secara APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sudah sangat sulit sekali, sehingga tolong doa juga semoga kita bisa disetujui. Karena kita akui, terkadang peternak ini yang namanya pasar, katanya di Kemendag (Kementerian Perdagangan). Akan tetapi untuk yang pasar ternak ini ada hal khusus atau spesifik, sehingga kita mengusulkan sebab di sana tidak ada, jadinya agak repot untuk pengembanga ataupun untuk kita mendukungnya. Tetapi kami harapkan di daerah, karena sebetulnya sudah banyak yang dari dana-dana daerah itu untuk bisa mendukung,” jelas Tri.

 

Ia mengungkapkan, webinar ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi peran dan keberadaan pasar ternak dalam mendukung pembangunan peternakan nasional. Di mana pasar ternak merupakan salah satu penggerak ekonomi peternak dalam mentransaksikan hasil produk hewan hidup. Sehingga menjadi ujung tombak dari daya tawar peternak terhadap para pedagang dan penjual ternak lainnya. Tri menilai, meskipun usai dievaluasi masih banyak pasar ternak yang sudah tidak aktif, akan tetapi masih banyak juga yang memang diperlukan oleh masyarakat dan peternak untuk mentransaksikan ternaknya. Walaupun sekarang telah mengarah ke pasar ternak modern itu seperti apa.

 

“Kemudian berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Peternak dan Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) Nomor 25 tahun 2023 tentang Peningkatan Nilai Tambah, Penguatan Daya Saing dan Pemasaran Hasil Peternakan bahwa hilirisasi peternakan menjadi salah satu fokus kegiatan utama di Ditjen PKH dalam mendukung pemulihan perekonomian peternak rakyat dan peningkatan kesejahteraan serta mendukung peternakan nasional. Apalagi nanti kalau kita lihat visi misi kepemimpinan yang baru, itu sudah mengarah ke hilirisasi, kita juga harus kuat di hulu,” terang dia.

 

Menurutnya, Indonesia sudah mengarah bagaimana untuk nilai tambah dan daya saing. Karena tanpa itu, maka Indonesia akan tertinggal. Salah satu kegiatan hilirisasi yang akan dilaksanakan adalah pasar ternak dalam mengakomodasi pasar ternak untuk masyarakat dan penyediaan kebutuhan produk-produk hasil ternak yang merata di seluruh wilayah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengembangan dan pengelolaan pasar ternak secara modern dan profesional.bella

 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain