Pentingnya Edukasi akan Bahaya Stunting

Pentingnya Edukasi akan Bahaya Stunting

Foto: 


Depok (TROBOSLIVESTOCK.COM). Stunting pada anak menjadi masalah yang mengakar, sebab dari sejak masalah ini sudah bisa dimulai sejak anak dalam kandungan ibu. Sebagai orang tua, tentu harus memperhatikan makanan apa yang dikonsumsi maupun yang diberikan saat anak sudah lahir. Pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK), merupakan periode emas di mana terjadi perkembangan sel-sel otak yang sangat cepat, sehingga di periode ini anak perlu diberi asupan makanan yang bergizi.

 

Dalam rangka mengedukasi para orang tua murid terkait stunting, TK Aisyiyah 1 Depok menggelar Parenting Education dengan tema ‘Perlunya Makanan Sehat Gizi Seimbang untuk Tumbuh Kembang Anak Usia Dini’ pada Jumat (27/9) di Depok, Jawa Barat. Tampil sebagai narasumber, Kepala UPTD Puskesmas Beji Timur, Hilma Handayani menjelaskan bahwa parameter penilaian pertumbuhan fisik anak ialah dilihat dari umurnya.

 

“Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, di mana kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat dapat memberikan gambaran apabila sesuai dengan umurnya,” jelasnya.

 

Hilma menyebutkan bahwa stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun balita. Faktor-faktor tersebut antara lain praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC, post-natal, dan pembelajaran dini yang berkualitas, serta kurangnya akses ke makanan bergizi, air bersih dan sanitasi.

 

Menurutnya, stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur, yang ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak, sehingga mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat usia anak. “Ciri-ciri dari anak yang stunting ialah pubertas terlambat, performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar, pertumbuhan gigi terlambat, usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam dan tidak banyak melakukan eye contact, dan pertumbuhan tinggi melambat,” sebut Hilma yang juga seorang dokter gigi ini.

 

Adapun penanggulangan stunting yang direkomendasikan oleh Hilma di antaranya dengan cara memperbaiki pola makan untuk anak stunting sebelum usia 2 tahun, memberikan ASI (air susu ibu), memperbaiki masalah menyusui, memberi olahan protein hewani pada MPASI (makanan pendamping air susu ibu), imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menggunakan jamban yang sehat.bella

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain