Harga Ayam Naik, Telur Stabil

Memasuki akhir Ramadan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H, harga broiler (ayam pedaging) cenderung naik. Hal itu disampaikan oleh Djody Haryo Seno peternak broiler asal Bekasi Jawa Barat yang mengatakan harga ayam per (23/7) naik diangka Rp 16 ribu per kg yang sebelumnya pada awal Juli diangka Rp 13 – 15 ribu per kg. Meskipun naik tetapi jika dibandingkan periode yang sama di Juni lalu harga ayam lebih baik dengan harga rata-rata mencapai Rp 19 ribu per kg. Bahkan di awal munggah (28/6) harga sempat mencapai Rp 21 ribu per kg.

 

Untuk HPP (Harga Pokok Produksi) di Juli sekitar Rp 17.500 per kg. Dan untuk HPP panen ayam menjelang lebaran bisa mencapai Rp 19 ribu per kg karena harga DOC (ayam umur sehari) saat chick in Rp 7 ribu per ekor ditambah harga pakan yang naik Rp 200 per kg sehingga mencapai Rp 7.000 per kg. “Momen Lebaran tahun ini peternak mandiri tidak mendapatkan keuntungan karena HPP yang meningkat dan diprediksi setelah lebaran pun sepertinya harga tidak akan menguat,” keluh Djody.

 

Sigit Prabowo, peternak broiler asal Bogor dan juga Ketua Umum Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) menuturkan, harga ayam turun sejak memasuki awal Juli dengan titik terendah di Rp 12.500 – 13.000 per kg. Sedangkan per (23/7) pengamatan Sigit di daerah Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) harga broiler berkisar Rp 16.500 – 17.500 per kg. Secara umum biaya produksi mengalami kenaikan karena ayam yang dipanen Juli ini rata-rata berasal dari harga DOC di kisaran Rp 6.200 – 6.500 per ekor, sehingga HPP peternak menjadi Rp 18.500 – 19.000 per kg.

 

Sigit menambahkan, setelah Lebaran agak sulit memprediksi harga ayam, tapi untuk menolong para peternak agar tidak terjadi kebangkrutan massal, melalui Kementerian Perdagangan para pelaku integrator dikumpulkan dan menyepakati pengendalian pasokan DOC melalui pemangkasan sebesar 20 % dengan aborsi telur tetas umur 18 hari di mesin tetas. “Semoga tingkat kejujurannya di atas 90 % dan melakukannya dengan benar sehingga produksi DOC terkendali serta ayam besar (live bird) juga terkendali,” ucapnya yang mengharapkan harga setelah Lebaran bisa di atas HPP peternak rakyat.

 

Peternak broiler dari Jogjakarta, Hari Wibowo mengatakan, harga ayam di kandang trennya dari awal Juli sampai H – 7 Lebaran masih tetap tidak beranjak di sekitar Rp 13.300 – 13.700 per kg. Harga yang stabil itu karena stok ayam untuk Lebaran berlebih mencapai 50 %.

 

Ia memperkirakan harga itu akan bertahan sampai H + 14 Lebaran diikuti pasokan DOC yang berlebih ditambah kenaikan harga pakan Rp 200 di Juni lalu sehingga menjadi Rp 7.100 per kg. Normal HPP per (23/7) Rp 17.200 per kg dan akan naik jika cuaca di kandang terus dingin yang menyebabkan banyak ayam sakit sehingga HPP akan naik sekitar Rp 300 per ekor.

 

Hari mengatakan, per (23/7) harga DOC Rp 3.000 per ekor dan diprediksi akan mengalami kenaikan. Misal harga DOC mencapai Rp 3.500 per ekor berarti HPP menjadi Rp 15.500 per ekor. “Momen Lebaran kali ini bagi peternak kurang beruntung ditambah untuk wilayah Jawa Tengah distribusi kurang lancar sebab jembatan Comal mengalami ambles,” ungkapnya.

 

(Selanjutnya silakan baca TROBOS Livestock Edisi 179/Agustus 2014)

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain