Harga Ayam Merangkak Naik

Usai momen HBKN (hari besar keagamaan nasional) pada April, harga live bird/LB (ayam hidup) broiler (ayam pedaging) di tingkat peternak mengalami kemajuan. Jatuhnya harga LB di bawah HPP (harga pokok produksi), telah dirasakan peternak beberapa bulan ke belakang ini. Namun kali ini peternak broiler bisa sedikit bernapas lega, sebab harga LB merengkak naik di atas di HPP.

 


Kenaikan harga LB ini dirasakan oleh peternak broiler sekaligus layer (ayam petelur) di Malang, Jawa Timur, yaitu Kholiq. “Harga LB per Jumat (21/4) dibanderol sebesar Rp 22.500 per kilogram (kg). Sementara HPP-nya di kandang sebesar Rp 19.000 per kg,” sebutnya kepada Redaksi TROBOS Livestock.

 


Berbeda dengan Maret lalu, harga LB pada April mengalami kenaikan sebesar Rp 7.500 per kg. Adapun harga LB pada Maret lalu ialah hanya Rp 15.000 per kg. Kenaikan harga yang cukup signifikan ini dinilai karena adanya momen Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriyah (H) dan serapan yang naik sebanyak 300 %. Selain itu, integrator terus ditekan oleh peternak mandiri untuk menaikkan harga LB-nya, karena Kholiq menilai bahwa integrator dapat mengendalikan harga LB di pasar.

 


“Harga DOC (ayam umur sehari) pada pekan ketiga di April ialah seharga Rp 5.000 per ekor. Sementara harga pakan konvensional rata-rata mengalami kenaikan, yakni menjadi Rp 8.800 per kg. Prediksi harga LB pada Mei ialah sekitar Rp 18.000 – 19.000 per kg,” ungkap Kholiq.

 


Ia mewakili para peternak berharap harga LB bisa stabil di angka Rp 20.000 per kg, atau di atas HPP peternak mandiri. Harapan lainnya ialah, supaya harga LB tidak dikendalikan oleh integrator. Namun jika tetap dikendalikan oleh mereka, maka harapannya supaya harga LB bisa di atas HPP peternak mandiri.

 


Kenaikan harga LB ini juga dirasakan oleh peternak broiler di Bogor, Jawa Barat, Sugeng Wahyudi. Sugeng mengatakan bahwa harga LB di tingkat peternak pada Jumat (21/4) bertengger di angka Rp 20.000 per kg. Sedangkan HPP-nya ialah berada di angka Rp 19.080 per kg. “Harga LB bulan ini (April) lebih tinggi dibandingkan pada Maret, yakni sebesar Rp 17.522 per kg,” kata dia.

 


Menurutnya, harga LB pada April lebih baik karena momen lebaran. Awal April lalu memang harga LB tertekan, pasalnya saat itu masih dalam momen puasa (low season). Kemudian untuk harga DOC dan pakan konvensional secara berturut-turut ialah sebesar Rp 5.360 per kg dab Rp 8.800 per kg.

 


“Saya memprediksi, harga LB pada Mei akan tertekan. Harapannya, harga LB ke depan bisa di atas HPP. Selain itu, kami meminta pada integrator untuk mengurangi chick in agar supply dan demand bisa seimbang, sehingga harga LB tidak di bawah HPP,” harap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (Sekjen GOPAN) ini.

 


Senada dengan Kholiq dan Sugeng, peternak broiler di Aceh, Rikky Handoko melaporkan bahwa harga LB di kandang sebesar Rp 20.500 per kg pada Jumat (21/4). HPP-nya dikatakan sebesar Rp 19.000-an per kg. Kendati harga LB di atas HPP, namun harga LB di bulan ini (April) secara rataan bulanan belum berbeda jauh jika dibandingkan dengan harga rataan LB bulan lalu (Maret).

 


Rikky mengakui, memang harga LB sepekan menjelang lebaran mengalami peningkatan sampai saat ini (29/4), tetapi harga LB di awal April lalu mengalami penurunan yang signifikan. “Untuk itu, secara rataan belum jauh berbeda dari rataan harga LB pada Maret. Rataan harga LB pada Maret di angka Rp 16.945 per kg,” sesal dia.

 


Adapun harga LB di awal April yang mengalami penurunan yang signifikan, disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat. Walaupun stok ayam besar masih terbilang cukup normal. Baru di pertengahan April (sepekan jelang lebaran), permintaan mulai merangkak naik diikuti dengan harga LB yang ikut terdongkrak.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 284/ Mei 2023

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain