Harga Ayam & Telur Stabil

Memasuki Mei, harga live bird/LB (ayam hidup) di sejumlah daerah terpantau stabil di atas harga pokok produksi (HPP). Hal tersebut diungkapkan peternak broiler (ayam pedaging) di Bogor, Jawa Barat, Setya Winarno kepada redaksi TROBOS Livestock.

 


    Setya kemukakan, harga LB pada Mei per minggunya secara bertuturut-turut berada di harga Rp 21.000 per kg, Rp 22.000 per kg, Rp 22.200 per kg serta Rp 23.000 per kg. Adapun HPP LB berada di angka Rp 18.500 – Rp 19.500 per kg. “Kami sangat senang harga LB mampu bertahan di atas HPP. Semoga kabar baik ini terus berlanjut ke depannya,” ungkap Setya antusias.

 


    Menurutnya, harga LB pada Mei memang lebih baik dibandingkan dengan April lalu. Pasalnya pada April, harga LB tidak jarang masih bertahan di bawah HPP. Seperti pada minggu pertama dan kedua pada April, harga LB hanya di angka Rp 17.500 per kg dan Rp 19.000 per kg. Sementara HPP LB berada di posisi Rp 17.900 per kg serta Rp 19.200 per kg.

 


“Harga LB berangsur-angsur di atas HPP semenjak minggu ketiga April sampai dengan sekarang. Faktor utama harga LB di atas HPP akibat pasokan DOC (ayam umur sehari) berkurang. Terlebih, pada lebaran kemarin, pasokan DOC menurun 30 %. Imbasnya, permintaan DOC ketika lebaran juga menurun,” ujarnya.

 


    Adapun harga DOC, dikatakan Setya, pada Mei menlonjak naik menjadi Rp 6.200 per ekor. Padahal pada April, harga DOC hanya Rp 3.500 per ekor. Sedangkan, harga pakan pada Mei Rp 8.700 per kg, sementara harga pakan pada April masih di angka Rp 8.500 per kg.

 


    Diungkapkan Setya, prediksi harga LB kedepannya terbilang masih bagus. Kendati demikian, Setya mewanti-wanti agar peternak dengan perusahaan integrasi mampu bersinergi dan bekerja sama guna mencipatkan industri perunggasan yang saling menyejahterakan kedua belah pihak. “Khususnya bagi peternak UMKM (usaha mikro kecil menengah) untuk selalu meningkatkan manajemen pemeliharaan guna menekan biaya produksi,” imbuhnya.

 


     Senada dengan Setya, peternak broiler di Medan Sumatera Utara, Yan Sophyan menyampaikan bahwa harga LB juga stabil di atas HPP. Harga LB pada Mei minggu pertama berada di posisi Rp 21.500 - Rp 22.000 per kg.

 


    “Adapun pada minggu selanjutnya sampai dengan minggu keempat harga LB yakni Rp 22.500 – Rp 25.000 per kg, baik ukuran sedang maupun besar. Sedangkan untuk HPP LB berada di angka Rp 20.500 – Rp 21.000 per kg. Jika dibandingkan pada April, rata-rata harga LB pada April terkoreksi hanya Rp 18.000 – 18.500 per kg,” sebut dia.

 


    Harga LB yang cenderung stabil di atas HPP, Yan mengakui dikarenakan stok LB di pasaran berkurang. Selain itu, ditemukan juga di sejumlah kandang terjadi kasus perlambatan pertumbuhan ayam (slow growth). Alhasil, pasokan LB sedikit mengalami penurunan.

 


    Lebih lanjut, untuk harga DOC, Yan sampaikan pada Mei mengalami lonjakan harga sebesar Rp 7.000 per ekor. Sementara harga pakan di posisi Rp 9.500 – 9.800 per kg. Bahkan ada kemungkinan harga pakan akan terjadi kenaikan.

 


    “Prediksi harga LB kedepannya sudah cukup bagus apabila di posisi Rp 20.000 – 22.000 per kg. Saya berharap pemerintah sebagai regulator terus menjaga stabilisasi harga pakan dan DOC serta harga LB dengan mengawasi supply-demand “ saran Yan.

 


Harga Telur di Atas HPP
Hal yang sama juga dirasakan peternak layer (ayam petelur) di sejumlah daerah. Pasalnya, memasuki pertengahan Mei, harga telur berangsur-angsur mengalami lonjakan harga. Diungkapkan peternak layer di Kendal Jawa Tengah, Suwardi, bahwa harga telur mulai minggu ketiga dan keempat pada Mei stabil di atas HPP, yakni di angka Rp 27.000 per kg dan Rp 27.500 per kg dengan HPP Rp 25.725 per kg.

 

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 285/ Juni 2023
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain