Memasuki pertengahan tahun yakni Juni 2023, harga ayam hidup (live bird/LB) di sejumlah daerah stabil di atas harga pokok produksi (HPP). Bahkan harganya cenderung lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal itu disampaikan peternak broiler (ayam pedaging) di Malang Jawa Timur, Kholiq. Dikataknnya, harga LB pada Juni secara berturut-turut per minggunya yakni Rp 22.800 per kg, Rp 22.800 per kg, Rp 23.000 per kg serta Rp 23.800 per kg. Sementara HPP (harga pokok produksi) LB-nya sebesar Rp Rp 20.500 – Rp 21.000 per kg.
“Adapun pada Mei, harga LB secara berturut-turut per minggunya yakni Rp 18.500 per kg, Rp 19.300 per kg, Rp 21.500 per kg, Rp 22.500 per kg. Pada Mei, HPP LB sebesar Rp 19.500 – Rp 20.000 per kg,” jabar Kholiq.
Kholiq mengemukakan penyebab kenaikan harga LB karena stok LB jauh berkurang. Terlebih terdapat gangguan di kendang, seperti ditemukannya kasus perlambatan tumbuh (slow growth). Namun tidak hanya itu, penyakit seperti ND (Newcastle Diseases) kerap menghantui. Diperburuk dengan faktor cuaca serta perubahan kualitas pakan. Imbasnya, stok LB terhambat.
Lebih lanjut, terkait harga sapronak (sarana produksi ternak) seperti DOC (ayam umur sehari) dan pakan mengalami peningkatan. “Harga DOC per hari ini (26/6) sebesar Rp 7.400 per ekor. Harga DOC naik Rp 400 per kg yang sebelumnya hanya Rp 7.000 per kg. Sementara harga pakan sebesar Rp 9.500 – 9.800 per kg,” sebutnya.
Menurut Kholiq, sebelumnya, harga pakan hanya dikisaran Rp 8.850 – Rp 9.000 per kg. Prediksi ke depannya, bahwa harga LB akan berada di posisi Rp 20.000 – Rp 22.000 per kg. Jika hal itu tercapai, dapat dikatakan harga LB sudah bagus.
Hal yang sama juga dirasakan peternak broiler di Maros, Sulawesi Selatan, yaitu Muhammad Huzaifah Ali Muhtari. “Harga LB pada Juni ini rata-rata di angka Rp 26.000 per kg, dengan HPP Rp 19.000 per kg. Adapun, pada bulan sebelumnya harga LB rata-rata di posisi Rp 19.000 per kg dengan HPP yang sama di Juni,” kata dia.
Lebih lanjut, Huzaifah menyebut untuk harga DOC sebesar Rp 8.000 per ekor. Dibandingkan bulan lalu, harga DOC mengalami peningkatan. Pasalnya, pada bulan sebelumnya harga DOC hanya Rp 7.000 per ekor. Adapun, untuk harga pakan saat ini stabil di harga Rp 9.000 per kg.
Sementara itu, bagi peternak broiler di Medan Sumatera Utara Yan Sophyan, harga LB pada Juni lebih baik dibandingkan pada Mei. “Harga LB pada Juni per minggunya yakni Rp 22.000 per kg, 22.500 per kg, Rp 24.000 per kg, Rp 25.000 per kg. Jika di rata-rata, harga LB pada Juni ialah Rp 23.375 per kg dengan HPP sebesar Rp 20.500 – 21.000 per kg,” jelas Yan.
Adapun harga LB pada bulan sebelumnya rata-rata hanya di kisaran Rp 20.000 per kg, dengan HPP Rp 19.000 per kg. Senada dengan Kholiq, penyebab kenaikan harga LB dikarenakan stok LB jauh berkurang dan terdapat kasus perlambatan tumbuh di beberapa kandang. Selain itu, pasokan DOC yang mengalami penurunan sangat signifikan juga berakibat melambungnya harga LB.
“Terkait harga DOC, berada di kisaran Rp 7.000 per kg. Sedangkan harga pakan berada di harga Rp 9.500 – 9.800 per kg. Prediksi harga LB ke depannya, bisa stabil di posisi Rp 20.000 – Rp 22.000 per kg saja sudah bagus,” kata Yan.
Dia berharap pemerintah sebagi regulator bisa terus menjaga stabilitas harga DOC dan pakan. Juga tak ketinggalan harga LB dengan mengawasi supply dan demand. Tidak hanya itu, perlu sinergitas antara perusahaan peternakan (integrator) dengan peternak untuk tumbuh bersama.
Harga Telur Di atas HPP
Sementara untuk harga telur di sejumlah daerah juga stabil diatas HPP. Hal tersebut disampaikan peternak ayam petelur (layer) di Kendal, Jawa Tengah, Ahmad Subakir. Diungkapkannya, harga telur pada Juni stabil di harga Rp 25.000 – Rp 27.000 per kg dengan HPP Rp 23.500 per kg.
“Harga telur mengalami penurunan pada Juni jika dibandingkan Mei yang lalu. Pasalnya, program seperti stunting yang menjadikan telur sebagai asupan gizi telah berakhir. Alhasil, penyerapannya menurun, sehingga harga telur mengalami penurunan meskipun masih di atas HPP,” sesalnya.
Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 286/ Juli 2023
