Memasuki bulan Muharam dan pertengahan tahun yakni Juli 2023, harga ayam hidup (live bird/LB) di sejumlah daerah stabil di atas harga pokok produksi (HPP). Bahkan harganya cenderung lebih baik bulan sebelumnya.
Hal itu disampaikan Fathoni, peternak broiler (ayam pedaging) di Malang, Jawa Timur. Dikatakannya, harga LB pada Juli ini rata-rata di angka Rp 21.000 – Rp 21.500 per kg, dengan HPP Rp 22.300 per kg. Adapun bulan sebelumnya harga LB rata-rata di posisi Rp 23.500 per kg, dengan HPP Rp 18.000 – Rp 19.000 per kg.
Fathoni mengemukakan penyebab menurunnya harga LB dibanding Juni lalu ialah karena stok LB jauh berkurang. DOC di kuasai breeding dan integrator, karena DOC (ayam umur sehari) yang masuk ke peternak hanya sedikit, sisanya dirilis ke pasar eksternal. “Untuk peternak rakyat sangat kesulitan mendapatkan DOC. Hal tersebut membuat kapasitas produksi menurun drastis dibandingkan 2 bulan sebelumnya. Apabila mengalami penurunan harga, hal ini tidak sesuai dengan biaya operasional pemeliharaan broiler, kecuali stok integrator sangat banyak. Imbasnya, stok LB terhambat,” bebernya.
Lebih lanjut, terkait harga sapronak (sarana produksi ternak) seperti DOC dan pakan mengalami peningkatan. Disebutkan Fathoni, harga DOC per Senin (24/7) sebesar Rp 8.000 – Rp 8.500 per ekor. Harga DOC naik Rp 1.500 per kg yang sebelumnya hanya Rp 7.000 per kg. Sementara harga pakan sebesar Rp 8.800 per kg.
“Sebelumnya, harga pakan hanya dikisaran Rp 8.600 per kg. Prediksi ke depannya, bahwa harga LB akan berada di posisi Rp 20.000 – Rp 22.000 per kg. Jika selama integrator tidak menjual sembarangan, dapat dikatakan harga LB sudah bagus,” papar Fathoni.
Sementara itu, menurut Setya Winarno, peternak broiler di Bogor, Jawa Barat. Harga LB pada Juli secara berturut-turut per minggunya yakni Rp 24.500 per kg, Rp 24.000 per kg, Rp 23.500 per kg. Sedangkan HPP LB-nya sebesar Rp 22.500 – Rp 23.000 per kg. Adapun pada bulan sebelumnya (Juni) harga LB rata-rata di posisi Rp 22.000 – Rp 24.000 per kg dengan HPP yang sama di Juli.
Lebih lanjut, Winarno menyebut untuk harga DOC sebesar Rp 7.800 – Rp 8.000 per ekor. Dibandingkan bulan lalu, harga DOC mengalami peningkatan. Pasalnya, pada bulan sebelumnya harga DOC hanya Rp 7.000 per ekor. Adapun, untuk harga pakan saat ini stabil di harga Rp 8.700 - Rp 9.200 per kg.
Berikutnya, bagi peternak broiler di Medan Sumatera Utara, Taopik Robina, harga LB pada Juni lebih baik dibandingkan pada Juli. Seperti yang diutarakannya, harga LB pada Juli per minggunya yakni Rp 23.000 per kg, 18.000 per kg, Rp 23.000 per kg, Rp 23.000 per kg. Jika di rata-rata harga LB pada Juli di harga Rp 21.750 per kg dengan HPP sebesar Rp 20.500 per kg.
Adapun harga LB pada bulan sebelumnya rata-rata di kisaran Rp 24.800 per kg dengan HPP Rp 21.000 per kg. Senada dengan Fathoni, penyebab penurunan harga LB dikarenakan stok LB jauh berkurang dan terdapat kasus perlambatan tumbuh (slow growth) di beberapa kandang. Selain itu, pasokan DOC yang mengalami penurunan sangat signifikan juga berakibat melambungnya harga LB.
Terkait harga DOC, Taopik menyampaikan berada di kisaran Rp 7.600 per kg. Sedangkan, harga pakan berada di harga Rp 8.900 per kg. “Prediksi harga LB ke depannya, bisa stabil di atas HPP Rp 22.000 saja sudah bagus,” kata Taopik.
Dia berharap pemerintah sebagai regulator bisa terus menjaga stabilitas harga DOC dan pakan. Juga tak ketinggalan harga LB dengan mengawasi supply dan demand. Tidak hanya itu, tetapi juga bisa terjalin sinergitas antara perusahaan peternakan (integrator) dengan peternak untuk tumbuh bersama, serta mengintervensi pemerintah untuk tetap menjaga keseimbangan jumlah DOC yang diperlukan.
Harga Telur di Atas HPP
Sementara untuk harga telur di sejumlah daerah juga stabil diatas HPP. Hal tersebut disampaikan Rofi Yasifun, peternak ayam petelur (layer) di Blitar, Jawa Timur. Diungkapkannya, harga telur pada Juli stabil di harga Rp 26.500 – Rp 27.500 per kg dengan HPP Rp 25.000 per kg.
Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 287/ Agustus 2023
