Harga Ayam dan Telur Agak Lesu

Harga Ayam dan Telur Agak Lesu

Foto: Dok. TROBOS


Memasuki HUT RI pertengahan tahun yakni Agustus 2023, harga ayam hidup (live bird/LB) di sejumlah daerah stabil di atas harga pokok produksi (HPP). Bahkan harganya cenderung lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. 
 
Hal itu disampaikan Zulkarnain, peternak broiler (ayam pedaging) di Medan, Sumatera Utara. Dikatakannya, harga LB pada Agustus ini rata-rata di angka Rp 21.000 per kg, dengan HPP Rp 20.500 – Rp 21.000 per kg. Adapun bulan sebelumnya harga LB rata-rata di posisi Rp 17.000 – Rp 17.500 per kg, dengan HPP Rp 19.500 – Rp 20.000 per kg. 
 
Zulkarnain mengemukakan penyebab harga LB belum terlalu tinggi, karena supply ayam oversize jumlahnya sudah mulai menurun. Ini dilaporkan saat survey di beberapa kandang pada akhir Juli lalu. “Ayam oversize ukurannya mencapai 3,1-3,2 kg, artinya secara supply dan demand tidak seimbang.  Dari demand sebenarnya belum ada grafik meningkat, berarti dari harga pasar masih tidak terlalu baik. Permasalahan yang dialami saat memasuki bulan muharam secara demand memang turun dan didominasi oleh supply,” ungkapnya. 
 
Lebih lanjut, terkait harga sapronak (sarana produksi ternak) seperti DOC (ayam umur sehari) dan pakan mengalami peningkatan. Disebutkan Zulkarnain, harga DOC per Senin (21/8) sebesar Rp 7.000 – Rp 7.500 per ekor. Sementara harga pakan sebesar Rp 9.500 per kg.
 
Sebelumnya, harga pakan hanya di kisaran Rp 8.900 per kg. Adapun kendala pemeliharaan broiler yaitu faktor lingkungan di luar kandang dengan suhu mencapai 38°C, sebab di Sumatera Utara panasnya luar biasa, sehingga membuat performa broiler turun.
 
“Prediksi ke depannya harga masih stabil seperti Agustus, bahwa harga LB akan berada di posisi Rp 21.000 per kg. Harapannya paling tidak harganya di atas HPP lebih sedikit, karena berkaitan dengan harga pakan yang semakin naik,” harap dia.
 
Sementara itu, menurut Kholiq, peternak broiler di Malang, Jawa Timur, harga LB pada Agustus ini rata-rata di angka Rp 21.000 per kg. Sedangkan rata-rata HPP LB-nya sebesar Rp 20.500. Adapun pada bulan sebelumnya (Juli) harga LB rata-rata di posisi Rp 18.500 per kg dengan HPP Rp 19.000. 
 
Lebih lanjut, Kholiq menyebut untuk harga DOC sebesar Rp 8.500 – Rp 9.500 per ekor. Dibandingkan bulan lalu, harga DOC mengalami peningkatan. Adapun, untuk harga pakan saat ini stabil di harga Rp 8.900 per kg. 
 
“Kendala yang dialami selama pemeliharaan broiler yaitu penjualan pascapanen, di mana harga LB yang selalu dikendalikan oleh pabrik dan DOC semakin mahal. Harapan peternak, harga dan hasil produksi bisa di atas HPP,” tandas Kholiq.
 
Berikutnya, bagi peternak broiler di Aceh, Rikky Handoko, harga LB Juli lebih baik dibandingkan Agustus. Seperti yang diutarakannya, harga LB pada Agustus ini rata-rata di angka Rp 19.500 per kg dengan HPP sebesar Rp 20.000  per kg. 
 
Sementara harga LB pada bulan sebelumnya rata-rata di kisaran Rp 20.800 per kg dengan HPP Rp 20.500 per kg. “Harga mulai bergerak naik memasuki minggu kedua Agustus, dirasa tidak cukup untuk bertahan. Hal ini bisa dilihat mulai adanya tren penurunan harga LB memasuki minggu keempat Agustus, disebabkan oleh banyaknya stok ayam besar,” keluh Rikky.
 
Terkait harga DOC, berada di kisaran Rp 7.000 – Rp 7.500 per kg. Sedangkan harga pakan berada di harga Rp 9.500 per kg. Prediksi harga LB ke depannya, akan mengalami kenaikan karena memasuki bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, sehingga permintaan di wilayah Aceh cenderung meningkat, diikuti dengan harga LB  yang naik. 
 
Kendala yang dialami Rikky selama pemeliharaan adalah faktor iklim, di mana panas yang ekstrem membuat munculnya beberapa kasus heat stress yang berdampak meningkatnya angka kematian (deplesi) dan pertumbuhan ayam yang tidak maksimal. Dia berharap harga LB lebih stabil di angka yang ideal, baik untuk perusahaan maupun peternak mandiri, sehingga permintaan pasar juga lebih stabil.
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain