Jakarta (TROBOS). Biosekuritiadalah program yang mencakup kebijakan dan praktik yang dirancang untuk mencegah masuk dan menyebarnya agen penyakit, khususnya perunggasan, seperti ayam, bebek, ataupun burung sebagai hewan ternak. Dalam menambah ilmu dan wawasan yang lebih dalam, Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Djuanda Bogor mengadakan acara ‘Kuliah Dosen Tamu’ melalui aplikasi Zoom Meeting (16/3).
Assistant Manager Veterinary Health and Customer Service(VHCS) Bekasi MilI, PT Gold Coin Indonesia, Rizqy Arif Ginanjar menjelaskan tentang manajemen pemeliharaan yang optimal. “Otomatis ini akan terkait dengan manajemen, hasil produksi, dan faktor yang menyebabkan produksi maksimal. Selain itu juga ada sapronak (sarana produksi peternakan) ataupun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk satu periode pemeliharaan,” kata dia.
Peternak harus mengenal agen penyakit yang bisa berpotensi menyebarkan suatu penyakit di lingkungan farm tersebut. Biasanya agen-agen penyakit yang umum di lapangan itu seperti virus, protozoa, bakteri, parasit dan jamur.
“Bila kita berbicara terkait manajemen pemeliharaan, ada baiknya yang difokuskan adalah bagaimana biosekuriti, sanitasi ataupun tingkat kebersihan farm. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit di farm dan itu merupakan hal yang sangat mutlak dilakukan. Oleh karena itu, penyakit bisa tumbuh karena konsep segitiga epidemiologi, yakni agen, host (inang), dan lingkungan (environment),” terang dia.TROBOS/roid