Pemeliharaan Ayam pada Masa Brooding

Ayam merupakan hewan yang mudah sekali mengalami stres sehingga memelihara ayam pada masa brooding merupakan hal yang tidak mudah. Salah-salah malah target pertumbuhan tidak tercapai dan angka kematian tinggi. Oleh karena itu, perlu ada perlakuan khusus pada masa ini agar pemeliharaan mulus tak ada masalah hingga performa ayam di masa pemeliharaan selanjutnya pun optimal.

 

Masa brooding ayam berkisar antara umur 1 – 14 hari. Pada masa tersebut terjadi perkembangan organ-organ pada sistem kekebalan, sistem pencernaan, sistem rangka, termoregulasi, dan pertumbuhan bulu. Perkembangan organ-organ tersebut dapat tercapai optimal apabila bobot tubuh mencapai standar. Untuk mencapai bobot tubuh yang standar dan seragam banyak hal yang perlu diperhatikan antara lain 1) persiapan sebelum chick in; 2) pengaturan suhu; 3) pengaturan udara dan ventilasi; 4) kualitas dan ketersediaan air minum; 5) kualitas dan ketersediaan pakan; serta 6) pengaturan pencahayaan. Faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga dapat menghasilkan ayam dengan berat tubuh yang standar, yaitu minimal sebesar 4 – 4,5 kali dari berat tubuh DOC pada hari ke-7.

 

Persiapan Brooding

 

Sebelum chick in, dilakukan beberapa persiapan seperti sanitasi kandang, litter, dan pemanas. Pemilihan pemanas yang tepat juga akan mendukung pencapaian target pemeliharaan. Jenis bahan pemanas seperti gas, minyak tanah, batu bara, serbuk gergaji, sekam, dan lain sebagainya merupakan bahan yang paling sering digunakan. Namun gas dirasa lebih efisien karena dapat menimbulkan panas yang stabil, mudah didapat, dan pembakarannya sempurna. Sedangkan litter yang sering digunakan antara lain sekam padi, serutan kayu, kertas, dan jerami. Namun litter dari bahan sekam padi merupakan yang paling murah dan mudah ditemukan serta tidak menimbulkan toksik bagi anak ayam.

 

Pemanas sebaiknya sudah dinyalakan 3-4 jam sebelumnya agar ketika DOC datang, lantai dan litternya sudah mencapai suhu optimal yaitu sebesar 32 – 350C untuk minggu pertama dan berkurang sebanyak 2 – 40C setiap minggunya. Selain itu, DOC juga perlu ditimbang dan diperiksa kondisi fisiknya.

 

Tambahan Suplemen

 

Pada saat baru datang, DOC dalam keadaan lelah karena menempuh perjalanan cukup lama. Biasanya peternak akan memberikan air gula untuk menambah energi. Namun cara tersebut kurang efektif karena gula masih membutuhkan waktu untuk diolah menjadi energi siap pakai. Saat ini sudah tersedia suplemen yang mengandung energi siap pakai, yaitu BIOSAN-TP® oral produksi PT Sanbe Farma.

 

BIOSAN-TP® oral merupakan suplemen yang mengandung ATP, vitamin B12, Mg-aspartat, K-aspartat, sodium selenit, dan glisin yang dapat mengatasi gangguan otot akibat kelelahan. Pakan dan minum harus sudah tersedia. Kondisi air minum sebaiknya ad libitum (selalu ada), suhunya hangat agar DOC tidak kaget, dan juga bebas kontaminasi. Pencahayaan dilakukan selama 23-24 jam dengan pembagian 12 jam menggunakan cahaya alami dan 1 jam  menggunakan cahaya lampu 20-60 lux untuk menstimulasi nafsu makan dan minumnya.

 

Ancaman Penyakit

 

Berbagai macam masalah seringkali dihadapi oleh peternak ketika memelihara ayam pada masa brooding ini, diantaranya adalah kematian, kaki kering akibat dehidrasi, anus kotor atau diare, cacat, serta pusar basah dan terbuka sehingga memicu terjadinya omphalitis. Omphalitis sendiri merupakan bentuk dari penyakit collibaccilosis yaitu penyakit yang disebabkan infeksi bakteri E. coli. Ayam yang mengalami omphalitis akan terlihat murung, kepala tertunduk, pusar membengkak dan kemerahan, serta kematian pada seminggu pertama. Anak ayam yang mengalami sakit, cacat, atau bahkan mati harus dipisahkan dan di culling.

 

Untuk mencegah terjadinya penyakit akibat infeksi bakteri tersebut, DOC yang baru datang juga diberikan antibiotik spektrum luas selama 3 hari. Salah satu produk antibiotik spektrum luas milik PT Sanbe Farma adalah COLAMOX 200® yang mengandung kombinasi antibiotik amoxicillin dan colistin. Amoxicillin bekerja dengan cara merusak dinding sel bakteri sedangkan colistin akan bekerja dengan cara merusak membran sel bakteri. Amoxicillin merupakan antibiotik bakterisidal yang cepat diserap usus, stabil terhadap asam lambung, dan dapat diberikan melalui pakan atau air minum sehingga akan menghindari kemungkinan stres akibat injeksi. Sementara colistin, akan menimbulkan efek sinergis apabila digabungkan dengan amoxicillin. Selain itu colistin juga tidak mengganggu proses produksi dan pertumbuhan. TROBOS/Adv

 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain