Kontinyuitas Produksi Melalui Sinkronisasi Birahi

Kontinyuitas Produksi Melalui Sinkronisasi Birahi

Foto: 


Dengan sinkronisasi birahi, peternak berusaha membuat sekelompok ternak birahi secara bersama-sama, sehingga ternak dapat dikawinkan secara serentak

 

Peningkatan akan permintaan masyarakat terhadap produk peternakan terus berjalan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk,dan tingkat kesadaran akan kebutuhan gizi oleh masyarakat. Seperti halnya pada susu, salah satu produk peternakan yang diminati masayarakat. Guna memenuhi kebutuhan konsumsi Masyarakat,maka diperlukanproduksi yang berkelanjutan.

 

Dihasilkannya produksi susu secara kontinyu ini,dapat terwujud dengan adanya peternakan sapi perah yang berproduksi secara kontinyu. Selain itu produksinya jugakonstan,agar konsumsi susu masyarakat tetap terjaga dan tidak mengandalkan produk susu impor akibat minimnya produksi susu nasional.

 

Sementara itu, untuk mendapatkan susu, seekor ternak khususnya sapi perah harus bunting dan melahirkan terlebih dahulu. Maka dari itu, sapi harus beranak guna dapat memproduksi susu yang diharapkan. Proses perkawinan ternak hingga beranak pun tidaklah mudah, sebab sapi betina memiliki waktu birahi atau masa estrus.

 

Dipaparkan oleh Daud Samsudewa, Dosen sekaligus Peneliti Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip), bahwa waktu estrus hanya sebagian kecil dari total siklus birahi. “Sapi betina akan meminta kawin 21 hari sekali, begitu pula pada kambing dan juga domba,” kata Daud dalam webinar yang diusung oleh Asosiasi Klaster Indonesia (Aksi) dengan topik ‘Teknologi dan Budidaya Peternakan yang Menguntungkan’.

 

Dengan begitu, sapi betina tidak dapat dipaksakan untuk dikawinkan di hari lain, karena sudah dipastikan tidak akan terjadi pembuahan. Waktu yang tepat untuk sapi betina dikawinkan ialah pada saat masa estrus. Adapun siklus birahi dibagi menjadi empat, yakni masa proestrus atau awalan estrus dengan berlangsungnya proses pematangan sel telur selama 1-2 hari.

 

Kedua adalah masa estrus. Masa estrus atau waktu ovulasi sapi betina, merupakan masa yang tepat untuk proses perkawinan, di mana waktunya hanya 1-2 hari di antara 21 hari. Kemudian, metestrus atau waktu penjagaan hasil fertilisasiyang juga berlangsung 1-2 hari.

 

Berikutnya masadiestrus, yangmemiliki waktu paling panjang yakni 15-18 hari untuk mempersiapkan kebuntingan. “Maka dari itu, jika kita ingin bisa mengawinkan ternak dan menghasilkan kebuntingan, kemudian melahirkan anak guna memberikan keuntungan bagi kita, ternak harus dikawinkan di masa ketika dia mau dikawinkan atau yang disebut masa estrus,” tandasnya.

 

Sinkronisasi Birahi &Metodenya

Daud menerangkan,sebuah metode yang dinamakan sinkronisasi birahi adalah upaya untuk membuat ternak berada di dalam kondisi masa estrusnya secara serentak. Seperti diketahui, ternak memiliki waktu estrus yang berbeda-beda. Dengan sinkronisasi birahi, peternak berusaha membuat sekelompok ternak birahisecarabersama-sama, sehingga ternak dapat dikawinkan secara serentak.

 

“Sinkronisasi birahi sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu mempercepat birahi dan memperlambat birahi. Kalau kita mau mempercepat birahi biasanya menggunakan prostaglandin (PGF2α). Ketika ternak disuntik, maka 2-3 hari kemudian pasti ternak meminta kawin,” ungkapnya.

 

Keunggulan dari metode ini sudah jelas memerlukan waktu yang relatif singkat,karena hanya membutuhkan 2-3 hari agar ternak mencapai waktu estrusnya. Kemudian, ovum atau sel telur yang dihasilkan juga kualitasnya lebih baik. Namun kelemahannya, memerlukan biaya yang mahal dan ternak harus benar-benar dalam keadaan tidak bunting. Ternak yang sedang bunting,pasti akan mengalami keguguran ketika dilakukan gertak birahi melalui penyuntikan PGF2α.

 

Selain itu, Daud melanjutkan, metode ini dilakukan dengan 2 kali tahap penyuntikan. “Biasanya ketika ternak disuntik hari ini, 2-3 hari kemudian hanya 90 % ternak yang meminta kawin. Sedangkan sisanya yang 10 % dilakukan penyuntikan ulang di 11 hari kemudian agar mecapai 100 %,” terangnya.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 289/ Oktober 2023

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain