Teknologi Biomarka dalam Pembibitan Ayam Lokal

Pada bidang pemuliaan atau breeding, keberadaan biomarka molekuler ini adalah suatu keniscayaan. Khususnya dalam upaya membantu melakukan program seleksi yang benar-benar akurat dan terarah dengan waktu yang cepat

 

Teknologi biomarka memiliki arti yang penting dalam peningkatan produktivitas organisme hidup, baik hewan ataupun tanaman. Pada prinsipnya, teknologi ini dapat menelusuri secara langsung variasi genetik yang menyebabkan keragaman suatu individu dengan cepat, memetakan sejumlah gen unggul, memperbaiki mutu genetik, bahkan menghitung nilai keragaman genetik suatu individu. Sehingga prediksi perfoma produksi individu dapat dilakukan secara cepat dan akurat tanpa membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar.

 

Guru Besar Tetap Bioteknologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Prof Muhammad Amrullah Pagala mengungkapkan bahwa dari beberapa kelebihan biomarka, ditambah lagi dengan perkembangan bioteknologi molekuler dan biofarmatik yang begitu cepat, menyebabkan teknologi ini menjadi mudah diaplikasikan ke dalam berbagai program, termasuk program breeding (pembibitan). Salah satu di antaranya adalah program seleksi.

 

Pemanfaatan biomarka dalam program seleksi melalui teknologi Marker Assistend Selection (MAS) sangat efektif dalam membentuk populasi dasar pada hewan ternak. Populasi yang dibentuk merupakan sejumlah individu terpilih hasil dari seleksi berdasarkan informasi genetik yang dimilikinya.

 

“Pada bidang pemuliaan atau breeding, keberadaan biomarka molekuler ini adalah suatu keniscayaan. Khususnya dalam upaya membantu melakukan program seleksi yang benar-benar akurat dan terarah dengan waktu yang cepat, di mana seleksi secara konvensional membutuhkan waktu yang cukup lama serta biaya yang besar untuk betul-betul memperoleh informasi catatan produksi yang mendekati keadaan yang sebenarnya,” tutur dia beberapa waktu lalu.

 

Amrullah mengatakan, marka molekuler yang digunakan dalam MAS bisa saja berupa marka mikrosatelit, minisatelit, juga dapat berupa gen fungsional yang telah diketahui informasinya dari riset sebelumnya. Contoh gen fungsional ini adalah gen prolaktin untuk sifat mengeram dan produksi telur, gen growth hormone untuk pertumbuhan dan transformasi kofaktor untuk sifat pertumbuhan, gen myxovirus untuk ketahanan penyakit viral, serta gen Toll Like Receptor 4/TLR4 untuk sifat ketahanan terhadap penyakit bakteri.

 

Sampai saat ini, seleksi secara sistematis dan terencana pada ternak lokal Indonesia sangat terbatas. “Padahal sebenarnya seleksi ternak lokal di Indonesia tidaklah begitu sulit, karena sebenarnya ternak lokal umumnya memiliki variasi individu sangat tinggi. Pembentukan seleksi dasar melalui seleksi secara molekuler menggunakan biomarka pada beberapa komoditi ternak merupakan langkah awal,” ujarnya.

 

Penerapan Teknologi pada Ayam Lokal

Amrullah menjelaskan, secara nasional lebih dari 80 % kebutuhan daging diperoleh dari ternak unggas, terutama ayam ras. Kondisi ini memaksa untuk melakukan impor ayam ras dan pakan komersial. Ayam lokal sendiri memiliki kontribusi yang terbilang sangat kecil terhadap kebutuhan daging nasional. Padahal secara genetik, memiliki keragaman genetik yang sangat besar.

 

“Indonesia adalah negara ketiga setelah China dan India yang mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu negara pusat dan domestikasi ayam di dunia. Pengakuan dunia ini diperoleh pada 2007, setelah Indonesia berhasil membuktikan secara ilmiah, nenek moyang rumpun ayam lokal Indonesia berbeda dengan China dan India melalui penelitian berbasis teknologi biomarka,” kisah dia.

 

Seyogyanya, ia melanjutkan, sumber daya genetik rumpun ayam lokal yang tersebar di seluruh Indonesia ini dapat dijaga kelestariannya dan dapat dimaksimalkan potensinya untuk memperkuat kemandirian pangan, khususnya pangan asal ternak. Oleh sebab itu, pendekatan genetik adalah salah satu solusi jangka panjang yang dapat ditempuh guna memaksimalkan potensi ayam lokal sebagai sumber pangan hewani.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 296/ Mei 2024

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain