Pemerintah Intervensi Harga Daging

Jakarta (TROBOS). Asnawi Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia mengungkapkan saat ini, pemerintah telah berhasil memberikan alternatif pilihan sumber protein hewani kepada konsumen untuk menikmati daging kerbau murah. Sebelumnya, didominasi sumber daging sapi segar dan beku di pasar tradisional terbuka atau supermarket berasal dari Australia dan negara lain.

 

Biasanya memasuki awal bulan ramadan, tren harga daging bergejolak dan tidak terkendali. Seperti pada 2014, H-14 kenaikan harga melonjak tiga kali lipat. Tetapi, sekarang karkas trennya sebelum ramadan Rp 87 ribu - 88 ribu, dan memasuki awal ramadan Rp 89 ribu -  90 ribu. “Ini merupakan dampak positif intervensi pemerintah secara langsung dalam pasar. Posisi harga daging terkoreksi antara sapi lokal dan sapi impor tidak mengalami kenaikan,” ujarnya di Jakarta (13/6).

 

Dalam situasi ini, menurut Asnawi pemerintah mengambil sikap untuk mengendalikan harga setiap menjelang ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan, pasca hari raya harga daging bisa cenderung stabil. "Saya melihat Ramadan sampai jelang Lebaran tahun ini daging tidak begitu fluktuatif, karena masuknya daging kerbau India ke pasar becek. Tekstur daging kerbau India dengan sapi memang hampir sama," lanjut Asnawi. Selain itu, ia menambahkan pemerintah menunjuk Bulog untuk bekerjasama dengan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) untuk menjaga stabilisai harga dan ketahanan pangan.usman

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain