VIV Qingdao 2019: Pameran Perdana di Provinsi Peternakan Utama China

VIV Qingdao 2019: Pameran Perdana di Provinsi Peternakan Utama China

Foto: ute
Opening ceremony

Mengusung konsep Feed to Food, pameran berskala internasional ini akan digelar secara rutin setiap tahun dengan menyajikan berbagai inovasi terkini
 
 
Megah!! Ribuan orang memadati area registrasi Qingdao Cosmopolitan Exposition sejak pagi hari 19 September 2019. Pada hari itu, merupakan hari pertama dibukanya salah satu pameran industri peternakan terbesar di China, VIV Qingdao 2019. Selama 3 hari (19-21/9), VIV Qingdao 2019 digelar di area pameran seluas sekitar 50.000 meter persegi. Sekitar 600 peserta pameran dan 30.000 pengunjung diperkirakan menghadiri event ini. Bersamaan dengan VIV Qingdao, dilaksanakan pula Asia Agro-Food Expo (AFFEX 2019) dan VIV International Summit.
 
 
VIV Qingdao 2019 adalah salah satu pameran dagang berkualitas premium sebagai rangkaian acara VIV di seluruh dunia dan juga merupakan awal baru bagi VIV untuk acara tahunannya di China. Setelah melayani pasar China selama 19 tahun, pertunjukan ini telah berkembang menjadi platform internasional yang sesungguhnya mencakup semua sektor produksi protein hewani.  
 
 
Konsep Feed to Food
President & CEO VNU Group, Albert Arp dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Qingdao atas kepercayaan yang diberikan kepada VNU Exhbitions Asia di Shanghai dan undangan untuk mengorganizer event ini. Ini merupakan konsep yang hebat dan VNU merasa bangga dapat turut serta membangun rantai supply untuk agriculture dan food industry. Albert juga menyampaikan alasan kenapa memilih Qingdao sebagai lokasi pameran VIV ini. Menurutnya, banyak sekali keuntungan untuk menggelar show VIV di sini. Salah satunya karena Qingdao merupakan penghasil industri agriculture terbesar di China. 
 
 
Seperti diketahui, Provinsi Shandong adalah provinsi utama peternakan di China, dengan total produksi daging, telur, dan susu menyumbang sekitar sepersepuluh negara, peringkat pertama di China selama bertahun-tahun, dan ekspor produk hewani mencakup lebih dari 40 % negara. Provinsi Shandong adalah basis produksi dan pengolahan ekspor ternak yang penting di China, dengan dasar yang kuat dari industri peternakan, yang berisi prospek pengembangan luas dan peluang pasar. Terletak di ujung selatan semenanjung Shandong, Qingdao adalah kota pantai yang unik dengan pemandangan indah dan iklim yang menyenangkan.
 
 
“Dan dengan mengusung  konsep feed to food, VIV telah digelar di beberapa belahan dunia secara offline dan juga online. Kami ucapankan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta menyukseskan show ini. Food safety adalah isu yang paling peenting. Ini merupakan awal yang sangat baik untuk mengembangkan industri pertanian di Qingdao China, dan VNU bangga bisa jadi bagian dari ini,” urai Albert pada opening ceremony. 
 
 
Embassy of the Kingdom of the Netherlands Agricultural Counselor, Wouter Verhey juga menyampaikan bahwa kerjasama antara Belanda dan China sudah terjalin sejak lama. Dan dalam pameran kali ini juga sangat banyak perusahaan Belanda yang turut serta. “Kami sangat senang bisa membagikan pengetahuan dan teknologi. Terutama terkait sustainability karena ini menjadi perhatian di seluruh dunia. Produksi pertanian bukan hanya soal menambah produksi tetapi juga mengoptimalisasi produksi, menghasilkan produk yang berkualitas, serta meminimalisasi pembuangan bahan makanan, dan penggunaan air,” urainya. 
 
 
Juga di industri peternakan, lanjut Wouter, Belanda dikenal sebagai penghasil susu, daging babi, dan sektor unggas. “Perusahaan-perusahaan kami menawarkan solusi untuk mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan di bidang rantai produksi sektor peternakan.  Kami juga menawarkan solusi untuk environmental concerns (terkait isu lingkungan), seperti ammonia evaporation, juga solusi untuk meningkatkan food safety dengan mengurangi penggunaan antibiotik di rantai produksi, dan juga solusi di sektor pakan, sebagai biaya terbesar bagi peternak,” terangnya.
 
 
Dalam kesempatan tersebut, hadir dan juga turut serta memberikan sambutan Vice-Chairman of Qingdao People’s Political Consultative Committee and Chairman of the Municipal Federation of Industry and Commerce, Jiang Qiaozhen; President Agricultural advisor to the French, Bruno Dupont; VP/GM Shouguang Vegetable Industry Holding Group, Ding Junyang; dan CEO Qingdao Langyatai Group Co., Ltd, Zhao Yongwei.
 
 
Hadirkan Sektor Industri Peternakan Lengkap
Menempati hall S1-S5, berbagai perusahaan lokal China maupun internasional di bidang industri peternakan turut berpartisipasi di VIV Qingdao 2019. Salah satunya adalah perusahaan vaksin pemimpin pasar global, Ceva.  Kepada TROBOS Livestock, Country Manager Ceva for China Antonin Bonneau menjelaskan Ceva mulai memasuki market China sejak 2001. Hingga saat ini market share produk Ceva di China sekitar 40 % di sektor unggas, 40 % di babi, 10 % sapi, dan 10 % untuk anjing dan kucing. Diakui Antonin, salah satu tantangan di China yang merupakan negara yang sangat besar, banyak sekali perusahaan lokal dengan produk vaksin dan obat hewan. “Tapi kami adalah pemimpin pasar di pusat Ceva, Perancis dan top 5 di dunia untuk vaksin dan pharmaceutical,” klaimnya. 
 
 
Saat ini, kata Antonin, Ceva memiliki 2 pabrik di China yang berlokasi di Beijing untuk vaksin unggas dan di Hangzhou untuk vaksin babi dengan total karyawan sebanyak 460 orang. “Produk vaksin babi kami sudah cukup dikenal di sini yaitu Circovac yang merupakan vaksin PCV2 dan yang baru saja di-launching adalah Hyogen,” ujarnya.  Dengan berpartisipasi di VIV Qingdao 2019, Antonin berharap dapat semakin memperkenalkan brand Ceva beserta produknya dan memberikan service terbaik. 
 
 
Dari industri peralatan feedmill, salah satu yang berpartisipasi dengan stan yang megah adalah FAMSUN, perusahaan solusi terintegrasi untuk feedmill. General Manager FAMSUN, Tim Xu memperkenalkan automation untuk feedmill. Menurutnya, saat ini banyak dibutuhkan teknisi untuk membuat feedmill menjadi fully automatic, hal ini yang ingin dikurangi oleh FAMSUN. 
 
 
Pria yang akrab disapa Tim ini mengklaim, semua proses di feedmill bisa menjadi otomatis mulai dari bahan baku masuk hingga produknya keluar dari pabrik. “Ini merupakan konsep untuk feedmill di masa depan,” ujarnya. Tim juga menginformasikan jika FAMSUN melayani perancangan untuk membangun sebuah pabrik pakan, mulai dari desain, pembangunan hingga seluruh peralatan yang digunakan, dari A-Z dalam membangun sebuah feedmill. 
 
 
 
Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock Edisi 241/Oktober 2019
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain