Laserpuntur sebagai Rekayasa Biologi untuk Ternak

Dapat digunakan dalam rangka pengobatan atau terapi, meningkatkan produksi dan kualitas reproduksi, juga untuk merawat kesehatan dan stamina

 


Sampai saat ini, pengembangan teknologi akupuntur yang diterapkan dalam dunia peternakan masih terbilang sangat jarang. Pada dasarnya, filosofi akupuntur ialah keseimbangan. Singkatnya, bahwa di dalam kehidupan semuanya akan berjalan dengan aman, jika pada kondisi yang seimbang.

 


Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Prof Tatang Santanu Adikara, yang juga merupakan seorang praktisi di bidang akupuntur perunggasan. Ia mengatakan, di dalam filosofi keseimbangan ini ditemukan suatu kondisi sehat yang optimal. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara faktor luar dan dalam tubuh ternak, maka akan menyebabkan sakit.

 


“Dalam teknologi akupuntur, dilakukan suatu teknik rangsangan pada objek yakni pada titik akupuntur sebagai reseptor biologi tubuh. Maka dari itu, ini adalah salah satu upaya untuk melakukan suatu rekayasa, agar memperoleh keseimbangan dan Kesehatan,” terangnya dalam seminar yang digelar secara online beberapa waktu lalu.

 


Tatang menyebutkan, kegiatan teknologi yang dilakukannya dapat membuktikan bahwa adanya migrasi energi yang menggerakkan suatu bahan yang dimasukkan ke dalam jalur titik akupuntur. Ini merupakan cikal bakal untuk mengetahui dan mengelola, bagaimana memanfaatkan titik dan meridian akupuntur, untuk kepentingan kesehatan dan pengembangan produksi. Melalui proses rangsangan pada reseptor biologi, dengan teknologi akupuntur secara permanen dan kontinu, dapat menghasilkan produk-produk biologi yang berprestasi secara optimal.

 


Alih-alih untuk mengejar produksi, jangan sampai menggunakan hormon-hormon atau bahan-bahan beracun lainnya, yang bisa meningkatkan kerusakan-kerusakan di lingkungan masyarakat. “Masyarakat harus kembali menggunakan cara-cara yang lebih alami, seperti misalnya degan melakukan rekayasa proses biologi,” ujar dia.

 


Faktanya selama ini, usaha-usaha untuk optimalisasi kondisi dan produksi yaitu dengan melakukan perubahan-perubahan pada pakannya. Seperti memodifikasi pakan, supaya menjadi lebih mudah dicerna dan diserap, akan tetapi ususnya sendiri tidak dapat direkayasa. Akupuntur ini sendiri bisa memperbaiki oksigenasi, memperbaiki vaskularisasi, juga memperbaiki daya cerna. Sehingga jika ternak diberi pakan yang bagus, kemudian dilakukan perbaikan pada organ tubuh dari ternak tersebut, maka hasil yang diperoleh akan berlipat.

 


Efek Laser Melalui Akupuntur
Tatang menjelaskan, di dalam akupuntur biasanya dikenal dengan meggunakan jarum akupuntur. Namun berdasarkan pengalamannya, jika menggunakan jarum, ternak akan sulit ketika ditangani, yang menyebabkan perlukaan. Sementara pada akupuntur tidak boleh menimbulkan rasa sakit, darah ataupun luka.
“Selain dengan jarum, stimulasi akupuntur dapat dilakukan dengan menggunakan listrik, hanya kadang kala kesulitan ditemukan jika terjadi konsleting listrik atau semacamnya. Sehingga metode yang paling mudah dilakukan untuk saat ini yaitu dengan menggunakan laser (light amplification by stimulated emission of radiation),” urainya.

 


Adapun penggunaan laser pada akupuntur ini biasa disebut dengan laserpuntur. Digunakan untuk meningkatkan energi yang dapat diatur, dan sebesar apa energi yang akan dikeluarkan pada titik-titik akupuntur tersebut.

 


“Mekanisme dari laserpuntur ini ditembakkan pada titik akupuntur, sehingga harus diketahui titik akupunturnya. Untuk mendapatkan titik akupuntur, ada alat yang disebut pointer. Ketika ditembakkan pada titik akupuntur, maka akan menstimulasi sistem meridian untuk menghantarkan energi menuju ke target organ. Maka setelahnya, terjadi perubahan-perubahan yang sudah diukur secara ilmiah,” sebut Tatang.

 


Variabel-variabel yang telah diuji diantaranya mulai dari bagaimana kapasitas aktivitas, faal dan biokimiawi, sintesa metabolisme, enzim dan hormonal, konsumsi oksigen, serta aliran darahnya. Pada akhirnya, akan terjadi pembentukan daging yang lebih banyak, sistem pernapasannya lebih baik, metabolisme yang lebih efisien, hormon akan lebih sehat, termasuk meningkatkan produksi.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 284/ Mei 2023


 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain