STRATEGI MENGHADAPI CEKAMAN PANASDENGAN BIOCHEM CARE CONCEPT

STRATEGI MENGHADAPI CEKAMAN PANASDENGAN BIOCHEM CARE CONCEPT

Foto: 


Cuaca panas telah melanda berbagai belahan dunia tidak terkecuali Indonesia. Hal ini tentu harus mendapat perhatian karena dapat meningkatkan cekaman panas pada tubuh yang mana berpotensi meningkatnya level stres pada ayam broiler. Adanya fenomena El Nino ditengarai menjadi salah satu penyebab dari tingginya suhu lingkungan. Kondisi ini tentu saja bisa berdampak fatal yang berpeluang meningkatkan mortalitas dan kerugian bagi peternak.
 
Heri Irawan yang merupakan praktisi broiler dan Co-Founder PT Rumput Ilalang Hijau, mengakui bahwa beberapa bulan terakhir suhu panas terjadi di Indonesia. Bahkan dirinya mencatat, suhu tertinggi di lingkungan kandangnya yang terletak di daerah Banten pun bisa mencapai 37 °C.
 
Pada akhirnya, suhu panas ini menyebabkan banyak ayam yang mengalami cekaman panas atau heat stress, sehingga performa menurun, sampai meningkatkan angka mortalitas yang berkorelasi langsung dengan profit yang akan didapatkan oleh peternak. Cekaman panas masih bisa menyerang pada ayam broiler yang dipelihara menggunakan kandang closed house, terlebih menggunakan kandang semi closed house maupun open house yang belum bisa sepenuhnya mengakomodir kebutuhan lingkungan yang nyaman bagi ayam.
 
Biochem Talskhow seri kedua yang bertema “Tantangan Peternak Broiler Menghadapi Pancaroba” ini diinisiasi oleh PT Biochem Zusatszstoffe Indonesia untuk mengajak para peternak broiler agar lebih waspada terhadap ancaman perubahan suhu akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Pada Biochem Talkshow kali ini, Heri Irawan selaku narasumber menyampaikan terkait bahaya cekaman panas pada tubuh broiler yang dapat megakibarkan kerugian bagi peternak.
 
 “Sebagaimana kita tahu, dengan laju pertumbuhan yang sangat cepat, ayam saat ini bisa dibilang lebih rentan dan menuntut lebih banyak. Sehingga apabila tidak diatur dengan baik, maka ayam akan rawan terkena stres. Ayam yang terkena cekaman panas dapat ditandai dengan adanya panting, sayap yang terkulai, dan beberapa yang berbaring.
 
Pada ayam besar, terjadi kematian dengan kondisi terbalik, dan apabila dilakukan nekropsi maka terlihat jantung yang berair” ungkapnya dalam acara Biochem Talkshow seri ke-2 di Bogor, pada hari Jumat (26/5). 
 
Pengamatan suhu pada lingkungan kandang perlu dilakukan rutin, sehingga sebelum suhu meningkat kipas dinyalakan lebih dari kebutuhannya. “Tidak hanya pada siang hari, malam pun demikian. Pasalnya pada malam hari dengan kelembaban yang tinggi, kadar oksigen akan berkurang. Hal ini juga dapat menyebabkan ayam mengalami heat stress, selain itu juga peternak harus dapat mengatur density atau kepadatan kandang dengan baik. Ketika memang suhu panas terjadi, peternak bisa menurunkan kapasitas kandangnya dari kondisi normal. Pasalnya, suhu panas dalam kandang bisa berasal dari amonia dan suhu ayam itu sendiri, ataupun hanya berasal dari lingkungan luar kandang”. tandasnya.
 
Ia menyampaikan sarannya kepada peternak untuk dapat mengatur density atau kepadatan kandang dengan baik. Ketika memang suhu panas terjadi, peternak bisa menurunkan kapasitas kandangnya dari kondisi normal. Pasalnya, suhu panas dalam kandang bisa berasal dari amonia dan suhu ayam itu sendiri, ataupun hanya berasal dari lingkungan luar kandang. “Selain itu, pemberian vitamin dalam menekan stres pada ayam juga harus dilakukan, bahkan itu hukumnya wajib”. Tegasnya.
 
Septiyan Noer Erya selaku Senior Technical Sales Executive PT Biochem Zusatzstoffe Indonesia, mengatakan bahwa peternak harus cermat dalam memilih produk anti stres. “Peternak bisa menggunakan produk anti stres yang bekerja langsung pada sistem pengaturan stres di pusat saraf dan hormonal, sehingga ayam akan merasakan efek tenang dan happiness”
 
Stress Pack® SL berfungsi sebagai relaxation product dengan menekan hormon stres kortisol dan adrenalin namun dapat meningkatkan hormon happiness yaitu serotonin. Ia menyebutkan di dalam Stress Pack® SL terkandung vitamin C, L-Tryptophan, betaine, dan magnesium organik. “Vitamin C berfungsi untuk menekan hormon kortisol dan berperan sebagai antioksidan, L-Tryptophan dapat membantu menstimulus hormon serotonin, betaine mampu menjaga keseimbangan osmotik dan juga menjaga stabilitas mikroba dalam usus. Sedangkan magnesium organik akan membantu melepas hormon adrenalin yang juga sebagai aktivator enzim,” sebutnya.
 
Stress Pack® SL dapat diberikan di berbagai situasi stres seperti akibat perjalanan, vaksinasi, potong paruh, replacement jantan, pindah kandang, manajemen pemberian pakan yang tidak merata, dan lain-lain. Dosis pemberian Stress Pack® SL sebanyak 1 gram per liter konsumsi harian dan mempunyai stabilitas vitamin yang tinggi dan tingkat kelarutan yang baik. Tetapi yang perlu diperhatikan yaitu jangan mencampurkan Stress Pack® SL dengan vitamin atau probiotik lainnya,” saran­nya. TROBOS/Adv
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain