Cari Kunci Efisiensi Masa Brooding

“Kami bisa menghemat 40 – 50 % dari sistem yang konvensional. Kalau gas Rp 8.000 per kg berarti sekitar Rp 240 ribu yang bisa dihemat per 1.000 ekor ayam

 

Masa brooding (pengeraman) menjadi krusial bagi kehidupan ayam, karena selama periode tersebut ayam sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan. Penjelasannya, di bawah umur 14 hari, sistem thermoregulatori (sistem pengaturan suhu tubuh) anak ayam belum berkembang dengan optimal. Akan menjadi masalah besar bagi ayam apabila suhu lingkungan tidak sesuai kebutuhan tumbuh anak ayam. Ini diterangkan oleh Technical Support ManagerPT Medion (Medion), Christina Lilis L. “Ayam baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal kira – kira pada umur 14 hari,” jelas Lilis.

 

Penjabaran serupa disampaikan Production Manager Satwa Utama Group, Nuryanto. Masa brooding mutlak dibutuhkan anak ayam sebagai pengganti indukan ayam. Periodenya dimulai sejak persiapan sebelum DOC (day old chicken/ayam umur sehari) datang ke kandang, sampai ayam mencapai umur serta ukuran tertentu dan tidak memerlukan pemanas lagi.

 

Umur 14 hari adalah batas masa brooding bagi ayam. Di akhir masa brooding, umur 14 hari normalnya sudah terbentuk bulu – bulu sekunder pada ayam. “Dan ayam sudah bisa lepas dari masa kritis,” kata pengelola grup peternakan broiler (ayam pedaging) yang tersebar Jawa Barat dan Kalimantan dan berpusat di Sukabumi Jawa Barat ini. Ia menambahkan, brooding yang bagus perlu ditunjang makan dan minum yang baik serta cukup agar villie (jonjot) usus ayam terbentuk sempurna.

 

Sub Area Head Manager Malang, Kediri, dan Blitar PT Sinar Sarana Sentosa, Jarot Rustanto HP pun berpendapat pentingnya manajemen di masa brooding dengan membuat ayam terkondisi senyaman mungkin. “Nyaman dari sisi suhu, kelembaban, makanan, dan minuman,” jelas pengelola peternakan broiler yang berbasis di Malang Jawa Timur ini. Jarot menyebut, secara teori masa brooding minimal 1 minggu dan maksimal 2 minggu. “Sangat tergantung dengan jenis kandang dan musim,” katanya.

 

Siap Sebelum Datang
Demikian rentan dan krusial periode ini, Nuryanto mengingatkan, tempat brooding harus siap sebelum DOC datang. “Bila tidak, dampak negatif akan terjadi akibat ayam mengalami cekaman dan jika udaranya dingin ayam akan stres,” pesannya. Dan ini akan berdampak buruk pada perkembangan ayam di periode berikutnya.

 

Dijelaskan dia, kalau terjadi stres, kuning telur (yolk) sebagai sumber cadangan makanan yang masih ada di dalam tubuh anak ayam akan mengalami persistensi. “Yolk ini akan mengkerut dan mengeras yang membuat tidak terserap tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh ayam menjadi rendah dan berpotensi risiko negatif,” jelas dia.

 

Nuryanto melanjutkan, ayam yang stres ketika dimasukkan ke chick guard (areal brooding) akan lebih banyak diam, tidak aktif makan dan minum. “Imbasnya, masa – masa awal pertumbuhan yang optimal bisa hilang. Pertumbuhan villie usus menjadi tidak optimal yang berakibat pertumbuhan tidak maksimal,” terang Nuryanto.

 

Seharusnya,  kata Nuryanto, 1 jam sebelum ayam datang brooding sudah disiapkan dan dinyalakan pemanasnya agar pada saat ayam masuk kondisinya sudah sesuai yang diharapkan. Tempat makan dan minum pun sudah siap. Air minum dengan suhu hangat kuku efek dari pemanas yang dinyalakan akan membuat air minum cocok dengan suhu usus dan tubuh ayam.

 

Ragam Pemanas
Beragam bahan bakar dapat digunakan peternak untuk menghidupkan pemanas di masa brooding. Pemilihan bahan bakar pemanas yang tepat akan memberikan efektivitas dan efisiensi proses produksi khususnya pada masa brooding.

 

Diungkapkan Assistant Product Manager - Poultry Equipment Medion, Bubun SH, pemanas yang lazim digunakan peternak diantaranya berbahan bakar gas, kayu bakar, batu bara, dan minyak tanah. Jenis pemanas yang digunakan peternak modern biasanya menggunakan bahan bakar gas. Sedangkan peternak tradisional masih menggunakan kayu bakar dan batu bara.

 

Bubun menguraikan, pemanas berbahan bakar gas lebih banyak digunakan peternak karena mudah, awet, murah, dan relatif aman. Panas yang dihasilkan pun stabil, terfokus, tidak menimbulkan polusi suara maupun udara (asap), dansuhu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

 

Pemanas berbahan bakar gas, menurut Bubun, meski investasi di awal lebih besar tetapi memiliki keunggulan mampu memberikan efisiensi lebih baik danmenjamin kenyamanan ayam. Lebih efisien karena pemanas jenis ini dapat dikontrol energi panasnya. Adanya regulatormembuatenergi panas yang dihasilkan dapatdiatur skalanya sesuai kondisi dan kebutuhan ayam.

 

Senada, Agusmenyebut nilai lebih gas. Ketersediaannya mudah, tidak berasap, nyala stabil dan mudah diatur, simpel, dan bisa dipasang alat untuk mengatur suhu sehingga pemakaian gas bisa lebih irit. “Kelemahannya,pemanas gas biayanya lebih mahal dari bahan lain dan apabila pemasangannya ceroboh bisa meledak,” katanya.

 

Untuk pemanas berbahan kayu bakar murah dalam pengadaan tetapi banyak kelemahannya. Antara lain menimbulkan asap yang bisa memicu penyakit pernapasan, suhu sulit dikontrol dan difokuskan. Begitu pula untuk pemanas bahan bakar batu bara yang murah dan tungku atau alat pembakar yang sederhana menjadikan investasi pengadaan pemanas ini murah.

 

Meski panas yang dihasilkan dari pemanas batu bara cukup, tetapi sifatnya tidak stabil atau sulit diatur. Saat pertama kali dinyalakan akan timbul asap yang dapat mengganggu pernapasan ayam dan jika sudah selesai digunakan tapi bahan bakar masih banyak maka sisa batu bara akan terbuang.

 

Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock edisi November 2012

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain